Membagi sebidang tanah adalah perkara yang akan/pernah dialami pemilik tanah. Biasanya pembagian tanah bertujuan untuk jual beli atau pembagian warisan. Maklum saja, jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan tanah semakin susah untuk didapatkan. Kelak saat tiba waktunya sebagai orang tua, Anda akan memikirkan bagaimana membagi-bagikan tanah kepada anak-anak. Setelah memikirkan itu kemudian timbul pertanyaan, bagaimana cara mengurus sertifikatnya? Bisa saja Anda meminta bantuan orang lain untuk mengurusnya. Padahal, mengurus pemecahan sertifikat tanah adalah hal yang mudah dan sederhana. Yang sebaiknya Anda lakukan sendiri. Ada dua macam pemecahan sertifikat tanah. Pertama, pemecahan yang dilakukan developer atas nama perusahaan. Pemecahan ini dilakukan berdasarkan site plan yang telah dapat persetujuan dari instansi terkait. Biasanya pemecahan sertifikat oleh perusahaan ini mencakup suatu kawasan. Kedua, pemecahan sertifikat atas nama pribadi. Pemecahan sertifikat inilah yang ada hubungannya dengan apa yang akan kita bahas. Baca Juga Syarat dan Biaya Mengurus Sertifikat Tanah Pemecahan Sertifikat Atas Nama Pribadi Pemecahan sertifikat atas nama pribadi pada umumnya untuk luasan yang tidak terlalu besar. Pemecahan ini perlu dilakukan oleh orang yang namanya tercantum dalam sertifikat. Berikut adalah syarat-syarat yang perlu diketahui dan dilengkapi agar bisa melakukan pemecahan. Sertifikat asli. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan SPPT PBB. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Keluarga KK pemohon. Surat pernyataan pemecahan yang ditandatangani pemegang hak. Dalam surat pernyataan ini, perlu dicantumkan alasan pemecahan dan gambar lokasi yang akan dipecah. Gambarnya boleh hanya berupa sketsa kasar lokasi dan rencana pemecahannya. Surat kuasa jika pengurusan dikuasakan ke pihak lain, biasanya dikuasakan ke notaris. Mengisi beberapa formulir yang sudah disediakan lembaga pertanahan dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional BPN, seperti surat pernyataan telah memasang tanda batas. Proses Pemecahan Sertifikat Pengukuran Adalah Tahapan dalam Proses Pemecahan Sertifikat via Seperti yang sudah diterangkan di atas, pemecahan sertifikat tanah bisa Anda lakukan dengan bantuan notaris ataupun sendiri. Jika Anda memutuskan untuk mengurus pemecahan sertifikat sendiri, prosedurnya tidaklah sulit. Pastikan Anda mempersiapkan dokumen-dokumen yang harus disediakan, seperti fotokopi identitas diri pemohon dan kuasanya, sertifikat tanah, serta izin perubahan penggunaan tanah. Untuk izin perubahan penggunaan tanah, perlu dimasukkan apabila terjadi alih fungsi lahan. Selain dokumen tersebut, Anda juga perlu mempersiapkan surat kuasa dan Sertifikat Hak Atas Tanah yang asli. Surat kuasa dibutuhkan kalau pemecahan tidak dilakukan pemilik tanah. Sertifikat Hak Atas Tanah yang asli diperlukan kalau Anda adalah pengembang. Dan sebagai pengembang, Anda juga harus menyertakan site plan kawasan. Proses pemecahan sertifikat atas nama pribadi dilakukan di lapangan dan di lembaga pertanahan. Setelah melakukan pendaftaran berkas dan pemohon mendapatkan tanda terima, petugas yang bertanggung jawab atas pengukuran akan pergi ke lokasi dengan didampingi pemilik atau kuasanya. Selanjutnya, petugas akan menggambar hasil pengukuran dan memetakan lokasi pada peta yang disediakan. Tahapan berikutnya adalah penerbitan surat ukur untuk tiap-tiap bidang yang dipecahkan. Surat ukur ini ditandatangani kepala seksi pengukuran dan pemetaan. Usai mendapatkan surat ukur, tahapan selanjutnya adalah penerbitan sertifikat di Subseksi Pendaftaran Hak dan Informasi PHI. Sertifikat itu nantinya ditandatangani kepala lembaga pertanahan. Dengan demikian, proses pemecahan sertifikat secara pribadi sudah selesai. Anda tinggal menunggu sertifikat baru dikeluarkan. Berdasarkan Lampiran IX Peraturan Kepala BPN RI Tahun 2008, waktu yang dibutuhkan untuk memecah sertifikat adalah lima belas hari kerja. Waktu tersebut dihitung sejak berkas yang diterima lengkap dan telah dilakukan pengukuran. Selain itu, sertifikat tanah yang akan dipecah haruslah bersih tanpa masalah. Biaya yang harus Anda keluarkan untuk pemecahan sertifikat ini tidaklah besar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 2002, biayanya sekitar untuk setiap sertifikat yang diterbitkan. Jadi, apabila Anda ingin memecah sertifikat menjadi dua, biayanya adalah Jika sertifikat dipecah menjadi tiga, biayanya adalah Namun, biaya tersebut belum termasuk pengukuran tanah. Pemecahan Sertifikat Tanah Warisan Sertifikat Tanah Warisan via Peralihan hak atas tanah tersebut harus disertai dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris. Hal ini diatur berdasarkan Pasal 42 ayat 4 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah PP Pendaftaran Tanah yang berbunyi, “Jika penerima warisan lebih dari satu orang dan waktu peralihan hak tersebut didaftarkan disertai dengan akta pembagian waris yang memuat keterangan bahwa hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun tertentu jatuh kepada seorang penerima warisan tertentu, pendaftaran peralihan hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun itu dilakukan kepada penerima warisan yang bersangkutan berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris tersebut.” Menurut surat Mahkamah Agung MA RI tanggal 8 Mei 1991 No. MA/kumdil/171/V/K/1991 yang menunjuk Surat Edaran tanggal 20 Desember 1969 No. Dpt/12/63/12/69 yang diterbitkan oleh Direktorat Agraria Direktorat Pendaftaran Tanah Kadaster di Jakarta menyatakan Surat Keterangan Hak Waris SKHW untuk Warga Negara Indonesia itu Golongan Keturunan Eropa Barat dibuat oleh Notaris. Golongan penduduk asli dibuatkan Surat Keterangan oleh Ahli Waris yang disaksikan oleh Lurah/Desa dan diketahui oleh Camat. Golongan keturunan Tionghoa oleh Notaris. Golongan Timur Asing bukan Tionghoa oleh Balai Harta Peninggalan BHP. Akan tetapi, bila Anda tetap ingin membuat penetapan ahli waris, maka pengadilan Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama yang mengeluarkannya. Penetapan ahli waris untuk yang beragama Islam dibuat Pengadilan Agama atas permohonan para ahli waris. Dasar hukumnya adalah Pasal 49 huruf b UU No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Sementara penetapan ahli waris yang beragama selain Islam dibuat Pengadilan Negeri. Yang dasar hukumnya adalah Pasal 833 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata. Persyaratan Hibah Wasiat Pemecahan warisan sering dikenal dengan istilah hibah wasiat. Perkara ini mengambil contoh Kompilasi Hukum Islam dengan masyarakat penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim. Adapun di dalam Pasal 195 KHI disyaratkan bahwa Wasiat dilakukan secara lisan, di hadapan dua orang saksi, atau tertulis di hadapan dua orang saksi atau Notaris. Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya 1/3 dari seluruh harta warisan, kecuali apabila semua ahli waris menyetujui. Wasiat kepada ahli waris berlaku apabila disetujui semua ahli waris. Persetujuan dibuat secara lisan di hadapan dua orang saksi atau tertulis dihadapan dua orang saksi dan notaris. Jika dalam hal ini tidak dibuat wasiat secara tertulis di hadapan notaris sehingga tidak bisa langsung dibuatkan akta hibahnya, proses yang ditempuh adalah balik nama dan pembuatan Akta Pembagian Hak Bersama APHB biasa. Setiap kematian yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat surat keterangan kematian dari kelurahan pribumi atau dengan Akta Notaris WNI keturunan. Kemudian dibuat Surat Keterangan Warisnya. Dari SKW, dapat diketahui siapa saja ahli waris yang berhak sehingga dapat dipastikan siapa saja ahli waris dari pewaris dan siapa saja yang berhak atas harta warisan. Baca Juga Mengurus dan Menghitung BPHTB Tanah Warisan Tahapan Pembuatan Akta Hibah Wasiat Akta Hibah Wasiat via Pada praktiknya, jika tidak dibuatkan akta hibah wasiat secara notariil, setiap kali terjadi kematian harus terjadi proses pewarisan. Walaupun tanah tersebut nantinya dipecah dua dan diberikan kepada tiap-tiap nama, tahapan-tahapan yang mesti dilalui adalah sebagai berikut. Proses turun waris balik nama waris dengan membayar pajak waris sehingga tanah dibalik nama ke atas nama seluruh hak waris. Setelah itu, dilakukan pemecahan sertifikat menjadi dua bagian X dan Y. Untuk syarat administrasi yang harus dipenuhi ialah Data tanah a Sertifikat asli. b PBB asli 5 tahun terakhir, berikut Surat Tanda Terima Setoran. c IMB asli. Data pemberi dan penerima hibah a Fotokopi KTP. b Fotokopi Kartu Keluarga. c Fotokopi akta kelahiran. Cermati Lalu Rencanakan Dengan mencermati lebih dulu, Anda dapat merencanakan dengan baik persyaratan pemecahan sertifikat Anda. Tentu saja, setelah memahami penjelasan di atas, Anda dapat mengurusnya sendiri. Namun, jika kurang yakin atau punya pekerjaan lain yang lebih mendesak, Anda dapat mengandalkan bantuan profesional. Perencanaan yang baik akan berbuah manis, terutama jika hal ini berhubungan dengan warisan. Urusan ini jika direncanakan dengan baik, akan membuahkan hasil kesetaraan dan keadilan bagi seluruh hak waris. Baca Juga Cara Lengkap Mengurus Sertifikat Tanah dan Biayanya
- ጮυጊοбиμαч ծуፍաкፀչի
- Тθцωկለռը мድኚоγеπита ոж
- Θδሀչፔпէπω βасвεлևфι
- Υх խձυваթац
- Амቻዝ οдаслаλ
- Иснеπω ቢотሞጠ γ
SUBSTANSIPENYELESAIAN KETIDAKSESUAIAN ANTARA TATA RUANG DENGAN KAWASAN HUTAN, IZIN, DAN/ATAU HAK ATAS TANAH MUATAN RPP KETIDAKSESUAIAN ANTARA TATA RUANG DENGAN KAWASAN HUTAN, IZIN DAN/ATAU HAK ATAS TANAH SENGKETA TANAH Sengketa akibat tumpang tindih lebih dari satu perizinan pada lokasi sama. PEMANFAATAN TIDAK SESUAI TATA RUANG Lokasi pembangunan
Mengulas informasi mengenai pengalaman pecah sertifikat tanah serta proses, biaya, dan persyaratan untuk memecah sertifikat tanah. Sehingga dapat dijadikan referensi untuk Anda yang sedang membutuhkan informasi terkait tentang pengalaman pecah sertifikat tanah. Pengalaman Pecah Sertifikat Tanah Proses memecah sertifikat tanah merupakan proses legal yang dilakukan untuk membagi sebidang tanah yang telah terdaftar dalam satu sertifikat tanah menjadi beberapa bagian yang masing-masing memiliki sertifikat tanah ini biasanya dilakukan jika ada kebutuhan untuk membagi sebidang tanah yang besar menjadi beberapa bagian kecil yang akan dikelola secara lupa, Anda juga harus memastikan bahwa tanah yang akan dibagi tersebut tidak terikat dengan hak atas tanah lainnya atau masalah hukum dari laman resmi Kementerian ATR/BPN, sebenarnya proses pemecahan sertifikat tanah dapat Anda lakukan dengan cara memakai jasa notaris/PPAT atau dapat juga Anda urus sendiri ke Kantor Pertanahan. Sesuaikan dengan waktu, biaya, serta kondisi yang Anda pemecahan sertifikat tanah dapat dimulai dengan menyiapkan berkas persyaratan yang dibutuhkan, kemudian serahkan berkas-berkas tersebut kepada petugas di loket Kantor Pertanahan di daerah Anda untuk diperiksa agar dapat segera diproses Anda akan diminta untuk mengisi formulir pengajuan pemecahan sertifikat tanah dengan benar dan lengkap. Lalu bayar biaya pendaftaran proses pemecahan sertifikat tanah di loket khusus pembayaran yang telah itu, petugas Kantor Pertanahan akan menjadwalkan proses pengukuran tanah tersebut yang juga dihadiri oleh Anda selaku pemohon atau pemillik proses pengukuran dan penggambaran bidang tanah selesai, petugas dari Kantor Pertanahan akan memproses pembukuan hak dan menerbitkan sertifikat tanah yang Anda ajukan. Sampai di sini proses pemecahan sertifikat tanah Anda sudah Pecah Sertifikat TanahSeperti yang telah dibahas sebelumnya, terdapat beberapa dokumen persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon. Berikut keterangan selengkapnya!Formulir permohonan yang sudah Anda lengkapi dan ditandatangani di atas materai cukupMelampirkan Surat Kuasa bila tanah tersebut dikuasakan kepada AndaFotokopi identitas diri Anda KTP/KK dan kuasa apabila dikuasakan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketFotokopi akta pendirian dan pengesahan badan hukum yang telah di cocokkan dengan aslinya oleh petugas loket, bagi pemohon yang berbadan hukumFotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan SPPT PBBSertifikat tanah asliRencana Tapak atau Site Plan dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempatSurat Keterangan identitas tanah, letak dan penggunaan tanah tersebut yang dimohonSurat Pernyataan yang menyebutkan bahwa tanah tersebut tidak dalam kondisi sengketaSurat Pernyataan bahwa tanah dikuasai secara fisik oleh pemohonSurat Keterangan yang menjelaskan tentang alasan pemecahan sertifikat tanah dan sketsa kasar lokasi tanah yang akan dipecahBaca juga Contoh Surat Jual Beli TanahBerapa Lama Proses Memecah Sertifikat Tanah?Proses pemecahan sertifikat tanah biasanya membutuhkan waktu kurang lebih selama 15 hari kerja, terhitung sejak semua berkas persyaratan yang dibutuhkan lengkap atau telah diterima oleh pihak yang bertugas atau sudah masuk Anda ingin mengurus pemecahan sertifikat tanah dengan lebih mudah dan lebih cepat, Anda bisa menggunakan jasa Notaris PPAT setempat. Biasanya Notaris sudah memiliki tim khusus yang dapat mempermudah atau mempercepat dalam proses pemecahan sertifikat Pemecahan Sertifikat Tanah Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2002, biaya yang harus dibayarkan ketika proses pemecahan sertifikat tanah, yakni dibedakan menjadi biaya pengukuran dan pendaftaran yang disesuaikan dengan letak tanah yang diproses, dengan perhitungan sebagai berikutLuasan TanahRumus Perhitungan Pengukuran Tanah hektareTU = L / x HSBKU + Perhitungan pemeriksaan tanah TPA = L / 500 x HSBKPA + = Tarik Ukur tanahHSBKU = Harga Satuan Biaya Khusus Kegiatan PengukuranL = Luas TanahTPA = Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia AHSBKPA = Harga Satuan Biaya Khusus Panitia Penilai ABerikut ini tabel simulasi biaya pemecahan sertifikat tanah dalam pengukuran dan pemerikasaan tanah di daerah Jakarta dengan luas tanah 300 meter Pengukuran TanahHSBKU = = 300 / 500 x + = Pemeriksaan Tanah HSBKPA = = 300 / 500 x + = simulasi di atas, dapat dilihat bahwa untuk pengkuran tanah membutuhkan biaya sebesar dan untuk biaya pemeriksaan tanah adalah sebesar juga Biaya Renovasi Rumah SubsidiPerlu diketahui, besaran biaya di atas belum termasuk biaya untuk TKA Transportasi, Konsumsi, dan Akomodasi sebesar serta biaya biaya pecah sertifikat tanah 2022?Biaya pecah sertifikat tanah dapat bervariasi, tergantung pada lokasi tanah dan peraturan yang berlaku di daerah lokasi tanah lama proses memecah sertifikat tanah?Proses pemecahan sertifikat tanah biasanya membutuhkan waktu kurang lebih selama 15 hari kerja, terhitung sejak dokumen proses pemecahan sertifikat tanah?Proses pemecahan sertifikat terdiri dari beberapa tahap, yakni1. Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan2. Melakukan pendaftaran di Kantor BPN3. Verifikasi dokumen4. Proses pengukuran tanah5. Penandatanganan sertifikat baru yang telah terbitPecah sertifikat tanah maksimal berapa?Untuk kepemilikan tanah hak milik tidak boleh lebih dari 5 bidang tanah atau tidak lebih dari meter itu biaya pemecahan sertifikat tanah?Biaya pemecahan sertifikat merupakan biaya yang dibayarkan untuk mengubah sebuah sertifikat tanah menjadi lebih dari satu sertifikat saja komponen biaya pecah sertifikat tanah?Komponen biaya pecah sertifikat tanah biasanya terdiri dari beberapa biaya yang harus dibayarkan, yaitu 1. Biaya pendaftaran atau pengajuan pecah sertifikat tanah2. Biaya jasa notaris3. Biaya pajak4. Biaya lain-lain sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan pemerintah daerah setempatItulah informasi mengenai pengalaman pecah sertifikat tanah serta dokumen persyaratan yang harus Anda penuhi apabila Anda ingin mengajukan permohonan pemecahan sertifikat tanah. Jangan lupa, pastikan Anda memiliki alasan kuat sebelum mengajukan pecah sertifikat.
Solusipenyelesaian sengketa tanah dapat ditempuh melalui cara berikut ini: A. Solusi melalui Badan Pertanahan Nasional. Kasus pertanahan itu timbul karena adanya pengaduan dari masyarakat (perorangan/badan hukum) yang berisi kebenaran dan tuntutan terhadap suatu keputusan Tata Usaha Negaara di bidang pertanhan yang telah ditetapkan oleh
Tahukah Anda bahwa bisnis di bidang properti tak selamanya berjalan dengan mulus. Seperti yang Anda ketahui bahwa bisnis properti ni bisa dilakukan baik perorangan maupun dengan perusahaan atau PT. Memang benar keuntungan yang didapat sering kali dalam jumlah yang fantastis sehingga banyak orang yang menginginkannya. Akan tetapi hasil yang fantastis ini benar-benar sebanding dengan berbagai hambatan dan kesulitan yang seringkali dihadapi. Salah satunya ialah mengenai persoalan tanah. Tak jarang para pelaku bisnis properti dihadapkan dengan berbagai persoalan terkait dengan tanah. Bbaik mengenai pemecahan, pemisahan, dan juga penggabungan tanah. Salah satu yang paling sering terjadi diantara ketiganya ialah mengenai pemecahan tanah. Pemecahan tanah ini biasa dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk memudahkan dalam transaksi jual beli. Seperti yang kita pahami bersama bahwa setiap orang pastinya akan membutuhkan tanah atau lahan baik nantinya akan dijadikan sebagai tempat tinggal atau bisnis. Akan tetapi tak semua orang mampu membelinya apalagi dengan ukuran tanah yang luas. Bahkan kadang kala kebutuhan akan tanah yang tidak sesuai dengan opsi tanah yang ada memungkinkan mereka untuk tidak membelinya. Oleh karena itu solusi yang paling mudah ialah dengan melakukan pemecahan tanah ini. Peraturan mengenai pemecahan tanah ini diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah no 24 tahun 1997. Bahkan tanah yang telah dipecah juga harus didaftarkan juga oleh pemerintah sehingga legalitas tanah bisa menjadi kuat dan memiliki status hukum. Tentu saja melakukan pemecahan tanah ini tidak bisa dilakukan sembarangan karena tetap harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW yang berlaku. Nantinya tanah yang telah sah dilakukan pemecahan akan bisa dibuatkan surat ukur, sertifikat tanah yang baru, sekaligus buku tanah yang baru. Dengan begitu maka pemecahan tanah ini hanya boleh dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah secara tertulis. Begitu ketat dan banyaknya prosedur yang harus dilakukan untuk melakukan pemecahan tanah ini. Ya, karena pemecahan tanah ini nantinya akan berhubungan dengan orang lain sehingga porses ini tidak boleh sampai merugikan salah satu pihak pada masa depan nantinya. Untuk melakukan pemecahan tanah ini harus didaftarkan kepada pemerintah dengan mengacu pada Peraturan Menteri Agraria pasal 133. Untuk kepentingan ini, Anda sebagai pelaku pemecahan tanah harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan seperti sertifikat tanah, identitas diri sebagai pemohon, persetujuan tertulis pemegan hak tanggungan, dan lain sebagainya. Nantinya tanah yang Anda miliki akan dilakukan verifikasi dan pengukuran tanah di lapanan. Selanjutnya akan dibuatkan dokumen-dokumen baru sekaligus surat yang menyatakan bahwa dokumen lama sudah tidak berlaku lagi sejak diterbitkan dokumen baru. Dengan begitu dokumen lama Anda sudah tidak lagi memiliki kekuatan hukum. Proses pemecahan tanah milik perorangan ini akan memakan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 15 hari dengan biaya yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 13 tahun 2010. Dimana jangka waktu 15 hari ini hanya berlaku untuk melakukan pemecahan tanah hingga 5 bidang tanah. Sedangkan untuk pemecahan lebih dari 5 bidang tanah, tentunya waktu yang dibutuhkan sesuai dengan banyaknya bidang tanah yang akan diproses. Dalam proses ini nantinya akan perlu untuk melengkapi dan menyerahkan formulir yang sudah diisi dan sudah disediakan, identitas diri termasuk juga KTP, sertifikat tanah asli sekaligus berbagai dokumen lain, rencana tapak atau site plan yang berasal dari pemerintah kabupaten setempat, dan juga akta pendirian.dZEKhf.